MUSEUM SANG NILA UTAMA PEKANBARU


Pekanbaru Asgorla-Hari telah menunjukkan pukul 11 siang ketika kuparkirkan kendaraan roda duaku di halaman museum Sang Nila Utama Pekanbaru, Sabtu (20/04). Usai menaiki anak tangga dan tiba di pintu utama tampak di ruang petugas dua wanita muda tengah asyik bermain komputer, dua lelaki paruh baya tengah mengobrol dan seorang wanita menyambutku ramah sembari menyodorkan buku tamu yang lalu kuisi.

Asyik benar kedua lelaki itu mengobrol, namun suara mereka tidak ada artinya ditelan ruangan museum yang memang sangat luas dan bertingkat dua. Suasana sepi pun tetap mendominasi. Tak satu pun pengunjung selain kami berdua.

Ini adalah kali ketiga kami berkunjung ke museum ini. Turut bersamaku anak bungsuku, Hegar (6 tahun). Sebenarnya tak ada minat anakku berkunjung ke tempat ini. Ia sempat menanyakan kenapa aku membawanya ke tempat ini, namun tak kuhiraukan. Ini pelajaran baginya agar peduli pada sejarah.


Lorong demi lorong kami telusuri. Berbagai pajangan kami amati mulai koleksi perminyakan, aneka senjata seperti keris dan parang, uang kuno, aneka gerabah, dan aneka peralatan rumah tangga tempo dulu pada lantai dua. Penelusuran dilanjukan di lantai satu yang antara lain memamerkan aneka pakain adat, binatang khas Riau yang diawetkan, miniatur Candi Muara Takus, miniatur rumah adat, aneka peralatan pertanian dan nelayan, dan aneka fosil. 


Di akhir kunjungan, penelusuran dilanjutkan ke lantai dua lagi menuju pintu keluar. Di sini kami menyaksikan foto-foto Gubernur Riau terpampang di dinding mulai dari yang pertama hingga Gubernur Riau yang sekarang, H. Rusli Zainal.


Pada bagian yang hampir mendekati pintu keluar kami juga dapat menyaksikan aneka foto dan lukisan pahlawan dan sastrawan Riau di antaranya alm. Sultan Syarif Kasim II, alm. Tuanku Tambusai, alm. Syuman Hs, alm. Idrus Tintin, dan Tennas Effendi. Kunjungan pun berakhir.


Semua ruangan, lorong dan koleksi yang kami telusuri tampak berdebu sebagai tanda kurangnya perawatan. Meski demikian tak mengurangi minat kami untuk kembali lagi suatu hari nanti. Pada kunjungan berikutnya kami berharap agar koleksinya semakin diperbanyak. Kami juga berharap agar museum ini membuka diri dengan menyediakan ruangan bagi para pelajar dan mahasiswa agar dapat berkumpul dan berdiskusi. Semoga ke depan pihak museum mengadakan program-program yang dapat menarik minat pelajar dan mahasiswa untuk berkunjung dengan didukung penuh Pemerintah Provinsi Riau. (6u6un9_6)


MUSEUM DAERAH “SANG NILA UTAMA”

Alamat: Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru Riau (depan Gedung DPRD Provinsi Riau)

Tidak ada komentar

Leave a Reply