HELIKOPTER PEMOTONG RUMPUT

Pekanbaru Asgorla-Sudah seminggu yang lalu pilot helikopter pemotong rumput datang menawarkan diri untuk memotong rumput halaman rumahku. Aku tolak lantaran belum punya duit Rp 30.000,- (terbilang: tiga puluh ribu rupiah) sebagai imbalannya. Kujanjikan seminggu lagi. Sang pilot girang karena masih harus berkonsentrasi pada proyek di tempat lain.


Hari yang dijanjikan tiba. Ia datang dengan membawa co-pilot. Pemotongan rumput pun dikerjakan. Selama pengerjaan berlangsung tidak ada kejadian ganjil terjadi. Sementara aku asyik dengan komputerku di dalam rumah. Anak-anak asik nonton TV. Istri pergi belanja. 

Setengah jam berselang pekerjaan pun selesai. Pilot utama lapor bahwa pekerjaan udah kelar. Kusodorkan uang Rp 30.000,- (terbilang: tiga puluh ribu rupiah). Aku merasa nyaman karena halaman rapi.

Selang 3 (tiga) menit, seorang tetangga masuk rumah. Huru-hara pun terjadi. Sang tetangga mengatakan bahwa kaca rumah rekannya pecah terkena batu yang tersabet baling-baling helikopter. Dia bertanya padaku siapa yang mengganti. Aku bingung karena kejadian ini sama sekali bukan ulahku.

Bimbang dan bingung pun muncul. Kutanya ke yang bersangkutan. Dia katakan bahwa kacanya sudah diukur co-pilot. Ya sudah, kalau sang pilot dan co-pilot tak mau ganti rugi terpaksa aku yang ganti.

Tidak ada komentar

Leave a Reply